We're new

Mika-chan sedang duduk di kursi tempat makan. Harus diakui, menggeret-geret koper ternyata lelah juga. Apalagi ia akan tinggal di sana untuk sementara. Kata pemilik rumah, rumah ini akan dihuni beberapa anak lagi. Kira2 siapa saja yang nanti ada di rumah ini?

Rumah ini tidak terlalu besar. Dengan 5 kamar tidur dan 3 buah kamar mandi, 1 dapur dan tempat makan, ruang TV dan ruang mencuci. Semua kamar terlihat sempit dan memang sempit. Namun selang beberapa waktu, Mika-chan pasti betah di sana.

Tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh di kepalanya. Hei! Apa ini? Mika-chan segera tahu jawabannya setelah mengambil sesuatu itu. Berekor panjang, tidak bisa diam, kepala oval, 4 kaki dan merayap...

"CICAAAK!!!" Teriak Mika-chan nyaring. Segera ia melempar cicak pada orang yang kebetulan ada di situ


OOC: Siapapun yg rep abis ini, dia korban lemparan cicak

"La..la..la.." Negi baru saja menyimpan koper kedalam kamarnya yang baru..

Minamika Seika wrote:

"CICAAAK!!!" Teriak Mika-chan nyaring.Segera ia melempar cicak pada orang yang kebetulan ada disitu.

Negi kaget melihat seekor cicak melayang kearahnya."Uwaa!!"Negi menunduk..Tapi apa yang terjadi?Cicak itu jatuh diatas kepalanya."Cicak bodoh!!"Negi langsung membuang cicak itu dan langsung mengambil sapu.Kemudian cicak itu terbuang karena disapu.Sesaat,ia melihat anak yang tadi telah melempar cicak itu.Negi terlihat seperti marah pada anak itu."Kamu siapa?"Negi bertanya pada anak itu.

Ternyata cicak tadi mengenai seorang gadis yang baru datang. Dan dia terlihat kesal. Aduuh... Apa yang harus Mika-chan lakukan? Masak baru datang saja sudah bermusuhan dengan anggota lain...

"Ngg... Maaf... Aku tidak sengaja. Aku benar2 panik dan takut dengan cicak." Mika-chan akhirnya meminta maaf.

"Kamu siapa?"


"A.. Aku... Minamika Seika. Penghuni baru di sini. Salam kenal..." Jawab Mika-chan masih dengan perasaan bersalah.

Setelah itu, ia menarik-narik kopernya dan melemparnya ke kamar bertuliskan 'Seika' yang menimbulkan bunyi bedebum keras. Memang berat sekali kopor itu.

Quote :

"Ngg... Maaf... Aku tidak sengaja. Aku benar2 panik dan takut dengan cicak." Mika-chan akhirnya meminta maaf.

"Nggak apa apa..Lain kali hati-hati ya.."Sambut Negi dengan halus.

Quote :

"A.. Aku... Minamika Seika. Penghuni baru di sini. Salam kenal..." Jawab Mika-chan masih dengan perasaan bersalah.

"Oh..anak baru ya?Kenalkan,aku Sanzenin,Negi Sanzenin.Mohon kerja sama ya"
Negi melihat anak itu berbicara dengan gugup.Negi mulai menghangatkan suasana.
"ng...mau kubantu membawa kopermu?"tanya Negi pada anak itu.

Shirou keluar dari kamar mandi. Ia melihat seorang anak yang belum pernah dilihatnya sebelumnya. Ia habis melihat cicak yang terbaring malang di lantai.

Seorang anak laki-laki. Sepertinya anak SMP. Shirou memberanikan diri untuk berkenalan.

"Halo, namamu siapa?" tanya Shirou langsung kepada anak itu. Padahal ia hanya ingin berpura2 baik dan memanfaatkannya saja jika ada sesuatu yang ia inginkan.

Yuhu, yuhu. Rumah yang lumayan bagus, di mata Luna. Kopernya lumayan enteng jadi ia tidak begitu capai, hanya saja rumah ini tidak terlalu besar..juga tidak terlalu kecil. Sudah ada 2 anak--setidaknya, di sana--jangan khawatir.

Oh, oh.

Anak perempuan yang pertama, sedang duduk di meja makan, kejatuhan cicak, lalu melemparnya ke anak kedua. Ingin tertawa Luna rasanya, hanya saja ia tahan. Walau dalam hati ia tertawa terbahak-bahak, ia juga benci cicak, dan juga ia kasihan pada cicak yang nasibnya malang itu.

"A.. Aku... Minamika Seika. Penghuni baru di sini. Salam kenal..." Jawab Mika-chan masih dengan perasaan bersalah.

"Oh..anak baru ya?Kenalkan,aku Sanzenin,Negi Sanzenin.Mohon kerja sama ya"

"Halo, aku anak baru. Aku Luna, Luna Claire Vangelion, kalian bisa panggil aku Luna atau Claire. Uhm..aku sudah menaruh koperku di kamar..tapi, apa ada peraturan disini?" tanya Luna sopan.

Walau..aku takkan mematuhinya, Luna berfikir sambil menyeringai dalam hati, mengingat bahwa dia memang tidak suka diatur; karena sifatnya yang memang troublemaker, rulesbreaker. Luna merogoh kantongnya dan mengambil permen strawberry dan segera memasukkannya ke mulut.

...lollipop and candy addict, juga.

OOC: Yang ada di ruang makan harus mengira Luna cowo~ karena naoto memang dianggap cowo pada pertamanya

Quote :

"Halo, aku anak baru. Aku Luna, Luna Claire Vangelion, kalian bisa panggil aku Luna atau Claire. Uhm..aku sudah menaruh koperku di kamar..tapi, apa ada peraturan disini?" tanya Luna sopan.

"wah..aku juga nggak tau..tapi kayaknya sudah banyak yang datang ya.."kata Negi pada Luna yang baru saja menjadi teman barunya.

OOT: OKE, YANG MELIHAT LUNA HARUS MENGIRANYA COWO! MENGERTI?
--------------------------------------------------------------------------------------

Luna tersenyum.

"wah..aku juga nggak tau..tapi kayaknya sudah banyak yang datang ya.."kata Negi pada Luna yang baru saja menjadi teman barunya.

"Benarkah, Sanzenin-san?" tanya Luna lagi. "Eh, aku permisi dulu."

Walaupun Luna bersikap sopan, itu adalah sebagian dari sifatnya. Oh, oh. Dia sungguh hebat. menyembunyikan sifatnya yang asli, itu keahliannya, mirip dengan harimau atau kucing yang ahli menyembunyikan cakar. Bisa dibilang:

...serigala berbulu domba. Ya, begitulah.

"Oke, oke!" gumam Luna.

Luna dijauhi, dulu sekali karena wajah boy-facednya. Malah, mungkin terkadang ia dikira cowo. Tapi Luna tetap diam; untuk apa melawan sebuah fakta yang sudah jelas? Impian kosong, kata Luna, untuk mengubah sebuah fakta.

Kenapa, kenapa? Dia diterima hangat begini..?

Quote :

"Benarkah, Sanzenin-san?" tanya Luna lagi.

"Rasanya sih..begitu..Ohya,sekarang panggil aku Negi saja.Boleh aku panggil Luna?"sambut Negi dengan hangat.

"Nggak apa apa..Lain kali hati-hati ya.."

"Phew... Terima kasih...." Mika-chan bersyukur karena sudah dimaafkan. Tahu sendiri laah... Gara2 perbuatan bodoh Mika-chan, pasti ada saja yang jadi korban.

"Oh..anak baru ya?Kenalkan,aku Sanzenin,Negi Sanzenin.Mohon kerja sama ya"

"Humm... Yaaa... Akan kucoba..." Sahut Mika-chan. Huah? Kerja sama? Mika? Mimpi kali ya! Mika-chan bukan anak yang penurut. Coba saja nanti kalau mereka sudah jadi korban Mika-chan.

2 orang anak laki2 datang dan mengobrol di depan kamar mandi. Yeah, agaknya mereka adalah salah satu bagian dari rumah ini nanti. Mereka tampak asik sendiri. Memang leih baik tidak usah terlalu dekat dengan mereka.

Tahu2 ada Lolly... Boy yang datang ke ruang makan. Ia sedang mengemut permen, jadi Mika-chan mengiranya Loli Boy. Ia mengobrol dengan Negi.

Mika-chan berlari menuju kamarnya. Menata kamar, lalu menyapu lantai dengan SEBATANG PENGGARIS. Ia tahu, pasti ia akan dikira orang gila. Kapan? Mungkin sebentar lagi.

Setelah ia keluar, ia bergabung lagi dengan Negi dan berpas-pasan dengan Loli-Boy tadi. "Halo..." Sapa Mika-chan pura2 ramah.

"Rasanya sih..begitu..Ohya,sekarang panggil aku Negi saja.Boleh aku panggil Luna?"

"Oke, panggil saja Luna," jawab Luna. Hem, hem.. gadis bernama Minamika Seika itu kembali dari kamarnya. Luna mengeluarkan senyum misterius (copyright Naoto Shirogane, Persona 4, Megami Tensei) spesialnya yang dia curi dari salah satu game favoritnya.

"Halo..."

"Halo juga, umm...Minamika?" tanya sekaligus sapa Luna, masih dengan senyum yang tadi. Hem..tentu saja, Luna. Beramah-tamah secara tidak serius. Luna hanya beramah-tamah dengan orang yang seselera dengannya, tidak bisa dibantah.

Serigala berbulu domba, eh? Luna rasa itu tidak tepat. Serigala tidak berbulu domba. Setidaknya ada harimau berbulu rumput. Yah, simplenya adalah harimau loreng yang bersembunyi dibalik rumput, mencari mangsa yang tepat.

Dia melihat dua orang cowok. dua orang cowok yang mulai mengobrol. Memang tidak sulit berteman disini--kecuali kau seorang yandere, boy-faced dan juga candy addict. Dan benci hentaii-san, tentu saja.

Hentaii adalah sesuatu yang perlu dibenci? Yep, itu benar. Finnaly, hentaii di sekolah Luna yang dulu--yang ternyata seorang anak kelas 6 SD dan seorang anak kelas 3 SMA--sudah tertangkap dan dilarang memasuki lingkungan SMP itu lagi.

Sudah ada 5 anak termasuk Luna. Seika, Negi dan dua anak laki-laki yang bahkan belum ia temui. Walau begitu, kalau sampai dikira dia laki-laki oleh seorangpun dari mereka..

...yang harus Luna lakukan...?

Tentu saja, liat saja nanti! Haruskah Luna menghajar laki-laki itu dengan karate, atau dengan kendonya? Luna berlari ke kamar dan mengambil pedang kendonya untuk berjaga-jaga. Karena...ia lagi males menendang ataupun memukul. Lagipula karate adalah bela diri ke dua, sedangkan kendolah yang paling ia sukai.

"Halo juga, umm...Minamika?"

"Ehmm... Ya... Bagaimana kau tahu?" Tanya Mika-chan dengan wajah polos. Dasar Mika... Tidak ingatkah dia kalau lolly boy tadi mendengarkan perkenalannya dengan Negi?

Lolly-Boy tadi terlihat dingin. Dia juga mengembangkan senyum misterius. Waduh, Mika-chan harus siap siaga. Untung Mika-chan pernah ikut taek won do, jadi ia bisa membela diri sedikit...

Mika-chan masuk ke dapur yang tidak jauh dr ruang makan. Mika-chan mengambil sebotol air putih di kulkas. Menuang airnya, lalu minum. Detik berikutnya, Mika-chan sadar bahwa di situ masih banyak orang yang baru datang. Negi, lolly-boy, dan 2 orang pemuda yang sedang mengobrol.

Mika-chan mengambil 4 gelas air dingin lalu menaruhnya di meja makan. Tidak lupa tutup gelas untuk menghindari serangga2 masuk ke dalamnya.

"Ada yang mau minum?" Tawar Mika-chan.

"Ehmm... Ya... Bagaimana kau tahu?"

Astaga, tentu saja. "Tadi aku mendengarkan," jawab Luna pendek. Entah kenapa Seika mengingatkannya dengan teman TKnya dulu, Yamashita Miku. Sayang, Miku sudah pindah entah kemana. Walaupun yang jelas: Miku tak mungkin disini. Oh, tentu saja. Mungkin saja Miku sudah meninggal. Ataupun berteman, ataupun pergi ke planet lain.

"Ada yang mau minum?"

Seika kembali dari dapur. Luna mengangguk. "Mau.." jawab Luna. "dan oh ya, aku ingin bertanya, dimatamu aku bergender apa?"

Luna menunggu jawaban itu, yang jelas, jika gadis itu bilang dia cowo, dia tidak akan memarahi gadis itu.

"Tadi aku mendengarkan,"

"Ooooh.." Mulut Mika-chan membulat. Salah2, lalat bisa masuk ke dalamnya. Mika-chan akhirnya ingat bahwa Lolly-Boy tadi sudah ada saat Negi menanyakan nama Mika-chan. Jelas saja ia tahu.

"dan oh ya, aku ingin bertanya, dimatamu aku bergender apa?"

Lho? Kenapa dia menanyakan gendernya sendiri? Apakah dia lupa? Kenapa dia tidak pergi ke kamar mandi saja? Pertanyaan2 bermunculan di benak Mika-chan. Setelah itu, ia menjawab "Aku menganggapmu... Lolly-Boy..."

"Aku menganggapmu... Lolly-Boy..."

Gubrak! Astaga, namanya kan Luna, kok bisa ya, dia dianggap lelaki? "Er, Seika...aku cewe, bukan cowo." sahut Luna dengan swt. Yah, walaupun mukanya memang muka cowo, tapi kan jelas dari namanya 'Luna'. Urgh. Ingin rasanya menggetok anak itu dengan pedang kendonya. Tapi, mau apadikata, Luna kan sudah janji ga bakalan marah sama anak itu.

Tapi, Seika memang mirip dengan Miku. "Tolong panggil aku Luna," tambah Luna. Hei, hei. Memang kenapa? Luna ingin sekali refreshing, nih. "Er, aku ingin jalan-jalan." izinnya. Luna memasuki kamar dan mencari novel Aerialnya di tumpukan barangnya yang dulu, yang sudah diantarkan ayahnya terlebih dahulu.

...ada juga yang seperti Negi. Namanya Asha, dan dia membela Luna saat Luna kelas 2, sayang, Asha sekarang menjadi jauh, dan Asha masih berteman dengannya. Untunglah. LUna akhirnya menemukan novel itu. Dia melempar pedang kendonya ke atas kasur. Dan ia mengambil tas dan menjejalkan Aerial-nya kesitu tanpa mengeluarkan komik Tsubasa Reservoir Chronicle volume 7.

Setelah itu Luna keluar dari kamar dan berhenti sejenak. "Er..ada yang tahu siapa yang masak disini?" tanya Luna. "apa kita harus memasak sendiri? kalau iya, lebih baik dijadwalkan!"

"Er, Seika...aku cewe, bukan cowo."

"HA?" Mika-chan heran mendengar jawaban Lolly-Boy--sekarang Lolly-Girl-- tadi. Ternyata ia perempuan. Esweteee....

"Maaa... Maaf... Kupikir laki2..." ucap Mika-chan polos. Dasar Mika bodoh.

"Tolong panggil aku Luna,"

Mika melongo mendengar nama Lolly-Girl tersebut. Luna. Artinya bulan. Namanya bagus... "Baiklah..." Jawab Mika-chan goblok.

Mika baru saja akan melongok kulkas lagi sampai didengarnya Luna mengatakan sesuatu dari kamarnya.

"Er..ada yang tahu siapa yang masak disini? apa kita harus memasak sendiri? kalau iya, lebih baik dijadwalkan!"

"Entahlah..." Jawab Mika. Ia membuka kertas panduan yang ia temukan diInternet soal rumah ini. "Katanya, akan ada Babysitter di sini. Tapi entah kemana ia." Lanjut Mika. "aku coba masak dulu deh. Kalian maunya apa?"

"Maaa... Maaf... Kupikir laki2..."

Luna menatap Seika. "Gapapa," katanya mengedipkan mata sambil tersenyum tulus. Well, well. Belum saatnya. Lalu dia kembali mencuri senyum tokoh game favoritnya itu

well i'll wait until you listen
every word I have to say:
"oh, can we stay like this forever?"

Luna menggumamkan 'Yeah'.

"Katanya, akan ada Babysitter di sini. Tapi entah kemana ia."

"Belum diapprove Mungkin terlambat," jawab Luna. Hari pertama sudah bagus reaksi orang-orang disini..tapi, hari berikutnya? Tidak janji.

"aku coba masak dulu deh. Kalian maunya apa?"

Luna menaruh tasnya dan bergumam, 'nanti sore saja deh'. Sepertinya ia tergoda dengan kegiatan masak-memasak ini, "aku ikut memasak," jawab Luna sambil memakai celemek. Setelah memakai celemek, ia mendatangi dua orang cowok itu.

"Kalian mau makan apa? Sebenarnya mau buat nasi goreng, sih.." tanya Luna. "Yang jelas, disini tidak ada menu. Jangan memesan seperti yang direstoran, oke?"

"Jadi, apa?" tanyanya lagi, tidak sabar memasak.

"aku ikut memasak,"

Hei, ternyata ada sukarelawan di sini! Mika-chan mengangguk. "Silakan saja.."

Mika-chan mengambil satu celemek putih yang herannya, masih bersih. Mika mengikatkannya ke pinggang dan mulai mengorek-ngorek lemari esnya.

Luna sedang menghampiri para anak laki2. Ia menanyakan apa menu yang mereka inginkan. Luna terlihat agak tidak sabaran....

"Luna, kusarankan kau memasak hal yang sudah pasti kita sukai bersama. Di kulkas, yang tersedia hanya telur ayam, wortel dan susu kemasan. Di lemari penympanan, ada minyak, beras, beberapa bungkus mi instan, gula dan garam. Hanya itu yang ada. Lebih baik aku memasak nasi." Jelas Mika-chan panjang lebar. Yaaah... Pada akhirnya, Mika-chan menanak nasi yang mungkin hanya cukup untuk 5 orang.

"Segini saja ya..."

"Luna, kusarankan kau memasak hal yang sudah pasti kita sukai bersama. Di kulkas, yang tersedia hanya telur ayam, wortel dan susu kemasan. Di lemari penympanan, ada minyak, beras, beberapa bungkus mi instan, gula dan garam. Hanya itu yang ada. Lebih baik aku memasak nasi."

Luna menatap Mika. Yah, sudahlah, pikirnya sambil tersenyum. Lalu dia berpaling ke Mika. "Aah, masa cuma ada itu? Masa kita masak mie instan sih? Tch." kata Luna. Sepertinya dia terlalu biasa untuk memakan makanan kelas atas. Huh. "Er..maaf, tapi tidak apa-apa sih kalau kita makan mie dengan nasi, tapi aku tidak pakai nasi saja." Lalu dia berpaling kepada Negi.

"Segini saja ya..."

Tch. Ya iyalah. Kalaupun lebih, mau buat apa? pikir Luna sambil memutar matanya, setelah itu dia menghampiri Mika. Tch, masa jadi Babysitter telat sih, tuh orang gimana sih? Bisa dipecat sama pemilik rumah ini.

When there's a tear, there's a smile

Itulah motto gadis boy-faced itu. Luna merogoh kantongnya dan menemukan permen kopi yang ada isinya () dan langsung melemparnya kemulut setelah membuka plastiknya. Yum~! Senyumnya merekah. Ayo memasak!

Luna bersenandung pelan, lagu Lollipop. Yah, permen kesukaannya.

Quote :

Hey, what's the big idea?
Yo Mika.
I said,
sucking too hard on your lollipop,
or love's gonna get you down,
I said,
sucking too hard on your lollipop,
or love's gonna get you down.

"Yeah~" katanya, merapikan celemeknya yang agak kusut.

"Aku gabung masak ya~ Kebetulan aku jago memasak.Boleh ya~"Negi meminta dengan mata penuh harap.

"Hmm..bagaimana kalau malam ini kita juga makan Chicken Doria?Kan,enak juga disantap bersama.Aku pernah diajarkan sama ibuku waktu dulu."Kata Negi sambil bercerita panjang lebar.

Shirou melihat ke arah kiri

ia melihat 3 orang gadis sedang bersiap memasak. "Kesempatan bagus untuk mencicip masakan gratis."
Shirou mendekati mereka bertiga. "Hai, nama kalian siapa? Kok saya belum pernah liat, ya? Kalian imut-imut deh, gayak gulali." Ucap Shirou. Dasar playboy

kaitokid wrote:

Shirou mendekati mereka bertiga. "Hai, nama kalian siapa? Kok saya belum pernah liat, ya? Kalian imut-imut deh, kayak gulali." Ucap Shirou. Dasar playboy

"Hahaha..namaku Negi.Ngomong-ngomong,apa kamu masih baru seperti Luna dan Mika?Aku dan Kazu sih..Sudah lama.." jawab Negi dengan berjabat tangan dengannya. "'gulali'?muka anda kali yang gulali" batin Negi. Ia memang benci sama cowok kayak 'begini'. Setiap ia bertemu cowok kayak gini,hawa pembunuhnya langsung muncul. "Ohya,nama kamu siapa?" Negi bertanya kembali.

Luna mengangguk lega ketika bala bantuan datang, Negi. Luna hanya tersenyum. Tch. Luna mengambil air dan merebusnya. "Mie rebus.." gumam Luna.

"Hmm..bagaimana kalau malam ini kita juga makan Chicken Doria?Kan,enak juga disantap bersama.Aku pernah diajarkan sama ibuku waktu dulu."

"tapi...ga ada ayam," jawab Luna sambil berkonsentrasi membuka saus mie agar tidak tumpah, menuangkannya ke mangkok. "Harus pake ayam..kan? Adanya cuma telur, Negi-chan."

Tiba-tiba cowok--yang berambut cokelat datang dan mengatakan kata yang membuat Luna terkejut.

"Hai, nama kalian siapa? Kok saya belum pernah liat, ya? Kalian imut-imut deh, gayak gulali."

Bujug. Baru sekali ini ada yang bilang Luna 'imut', apalagi kaya 'gulali'. Gulali padahal kan termasuk makanan favorit Luna. Luna tersenyum, "Terima kasih," katanya. Kenapa dia baru kali ini dibilang imut? karena selama ini dia dibilang 'muka cowok'. Benar-benar. Rasanya seperti dipuji seperti Leighton Meester, pemain Gossip Girl.

"Aah, masa cuma ada itu? Masa kita masak mie instan sih? Tch."

"Kau mau beli sesuatu? Silakan saja, asal kau tahu tokonya. Dan lebih bagus lagi jika punya uangnya." Jawab Mika-chan agak kebawa emosi. Terima sajalah apa adanya, memangnya kenapa sih? Sudah bagus ada makanan.

"Aku gabung masak ya~ Kebetulan aku jago memasak.Boleh ya~"

"Hei, ayo sini. Kita bisa masak bersama2. Siapa tahu kau kreatif." Terima Mika-chan. Untung juga banyak relawan masak.

"Hmm..bagaimana kalau malam ini kita juga makan Chicken Doria?Kan,enak juga disantap bersama.Aku pernah diajarkan sama ibuku waktu dulu."

"Ide bagus Negi. Sayangnya, Luna benar." Tanggap Mika-chan agak kecewa. Padahal Chicken do... Doodle do... Itu terdengar enak.

"Hai, nama kalian siapa? Kok saya belum pernah liat, ya? Kalian imut-imut deh, gayak gulali."

Uh-Oh, cowok penggoda. Ya, dia anak sini. Berarti ia akan tinggal selama musim panas di sini. Mika-chan tidak tahan, itu wajar. Semua juga berpikiran sama. Namun tahu2 Mii-chan melayangkan sebuah tendangan kepada laki2 gombal itu.

"OH YOU F***** S**T! Gombal dihari pertama? Jangan kira deh! Aku benci orang gombal!"
Sembur Mika-chan pada cowok gombal tadi. Ia sudah membuat musuh...

Shirou memandang cewek gulali itu. Tiba-tiba ia memandangnya bagai permen basi. Huh, sial. Tak bisa dimanfaatkan.

"OH YOU F***** S**T! Gombal dihari pertama? Jangan kira deh! Aku benci orang gombal!"

"Hehh, biasa, dong. Nggak usah pake 'urat'. Kalo kamu nggk mau jawab juga gak papa. Saya nanya bukan hanya ke kamu "

Kata Shirou bergetar namun tetap cuek. Gulali kecil seperti dia sudah biasa terjadi. Shirou bisa menanggapinya dengan tenang.

Shirou memalingkan mukanya ke teman si 'gulali kecil' satu ini. Ada dua orang.

"Holla ^^ nama saya Uchii Shirou . Panggil saja Shirou," sapa Shirou, "nama kalian siapa?"

Shirou mulai beraksi dengan kata-kata lembutnya