Siang hari terasa panas. Kaito, Hazel, dan Kousan yang tidak terbiasa dengan
kepanasan keringatnya mengalir deras. Mereka adalah tiga bersaudara yang akan menginap ke rumah nenek dan kakeknya. Besok mereka pulang dijemput ayah yang tugasnya segera selesai.
Ketiganya tak dapat percaya. Mereka akan tinggal di rumah tua yang sudah kelihatan
angker. Kaito mengetuk pintu rumah nenek dan kakeknya itu. Diikuti oleh Hazel dan Kousan. Tak
lama kemudian nenek dan kakeknya membuka pintu dengan lambat.
"Whooaa ... kalian sudah datang ...." kakek langsung memeluk cucu-cucunya satu persatu dengan erat.
"Uuuh ... Kek, Ka-kaito susah napas ...." kata Kaito yang susah napas saking eratnya pelukan kakek.
"Kaito kamarnya yang ini. Hazel-sama kamarnya yang ini. Dan Koucchi kamarnya yang ini," nenek
menunjuk kamar yang besar-besar, tetapi angker.
Kaito, Hazel, dan Kousan pergi ke kamarnya masing-masing. Kaito pergi ke kamar mandi di teras
belakang. Kamar mandi di r umah neneknya itu ada banyak berjejer empat. Kaito masuk ke kamar
mandi dengan membawa bajunya. Kamar mandinya memang masih tradisional banget. Mau mengambil
air saja harus pakai pompa.
SET !
Kaito melihat sekilas bayangan hitam melesat di sebelahnya. Kaito mempunyai sixth sense. Begitu pula
dengan Hazel serta Kousan xp. Turunan dari buyut.
"Eh? Tadi apa ?" gumam Kaito. Ia tidak memedulikannya lagi.
Kaito membuka pintu kamar mandi. Terlihat seorang wanita berpakaian putih merunduk.
"Aaaaaaaaaaaaa ... ! ! ! ! ! ! ! !" teriak Kaito melengking.
"A-ada apa ! ?" tanya nenek, kakek, Hazel dan Kousan panik.
"I-itu! Itu!" Kaito menunjuk belakangnya. Tidak ada siapa-siapa.
"Kait ! Bikin kaget aja !" ujar Hazel.
"Nggak. Tadi ... ada perempuan pake baju putih, rambuntnya item, lagi nunduk ! ~ Beneran, aku nggak
bohong!" Kaito membela diri.
"Tapi, kan, nggak ada !" kata Kousan.
Merasa dirinya tidak dipercaya, Kaito jadi kesal. Ia langsung pergi balik ke kamarnya. Ia ketiduran di
kamarnya. Lalu ia terbangun karena mendengar suara nyanyian.
Nyanyian itu nyanyian anak-anak yang berasal dari sunda. Kalo tidak salah, pernah dimasukin ke film
Jelangkung pada saat adegan si boneka memain piano.
Kaito melangkah keluar kamar. Sekarang sedang hujan deras. Ia melihat nenek sedang memasak.
Kakek sedang motong rumput.
Hazel lagi narsis foto-foto. Dan Kousan lagi makan cemilan
Kaito duduk di kursi melihat Hazel lagi foto-foto dengan kamera handphone-nya. Puas foto-foto,
Hazel pergi menuju dapur mengambil minum. Tiba-tiba ia menjerit.
"Ada apa ?" tanya Kousan cuek. DIa memang anak yang tergolong dingin XP.
"Da-darah ... ada darah di hidungku. Netes dari atas !" seru Hazel. Kaito melihat ke atap. Atap
bocor.
"Hazel, kamu salah kira. Itu tetesan air bocor. Lihat, air di hidung kamu juga nggak berwarna merah!"
seru Kaito.
"Ta-tapi ...."
"Kaito sudah. Kamu juga. Jangan bohong lagi, ah !" ucap Kousan. Ia melanjutkan ngemilnya.
Nenek datang kepada tiga bersaudara tersebut. "Kaito, Hazel, Kousan, mandi, ya. Ada teman nenek
datang nanti."
Ketiganya pun pergi mandi.
***
Hari sudah sore. Kousan masih keliling-keliling ke sekitar rumah. Hobinya jalan-jalan ( sok tahu
)
Kousan balik ke rumahnya. Terlihat wanita berada di tangga. Ia mengira wanita itu tamunya nenek.
"Permisi." kata Kousan. Ia pergi ke ruang TV dan bertemu nenek.
"Nek? Tamunya udah pulang, ya?" tanya Kousan.
"Udah pulang dari setengah jam yang lalu! Jadi kamu nggak sempet salam." jawab nenek.
Kousan tertegun.
"Lho? Jadi yang tadi di tangga siapa ?" tanya Kousan heran.
"Di tangga? Memangnya ada siapa?" nenek bertanya balik.
"Ada perempuan." jawab Kousan.
"Ah, kamu ini aneh-aneh aja. Udah, nenek mau ke pasar dulu beli bahan makan malem, ya." kata nenek
.
***
Malam-malam, setelah makan malam, Kaito, Hazel, dan Kousan main internet di laptop milik mereka
bertiga.
SET !
Tiba-tiba ada gambar sadako muncul. Kaito, Hazel, dan Kousan jadi kaget. "Ya ampun !"
"Kok ada gambar ini !?" seru Hazel.
"Hhh ...."
Kaito mulai sign in ke YM. Tiba-tiba ada yang meng-invitenya. Ia terima saja. Orang itu mengirim pesan.
'Kirim pesan ini ke-13 teman kamu. Jika tidak, saya akan menganggu kamu nanti malam dengan muka rata'.
"Ngeri ...
" kata Hazel.
"Yang kayak gini udah biasa. Teror abal-abal." ujar Kaito.
"Cari masalah," desis Kousan.
KREEEET KREEEET
Tiba-tiba ada bunyi kapak yang diseret, ditimpali nyanyian sunda anak-anak.
"Abdi teh, ayeuna sareng hiji boneka ...."
Kaito, Hazel, dan Kousan langsung merapat di lantai.
KREEET KREEET
"Sareng hiji boneka ..."
"A-apa itu? Aku takut ...," kata Kaito dan Hazel
.
"Kabur aja, yuk, ke kamar nenek sama kakek ...." ajak Kousan.
"Yuk ... lagian kedengerannya masih jauh kan ?" timpal Hazel.
"Lari, ya. Satu ... dua ... tiga!"
semuanya langsung lari dan gedor-gedor pintu kamar kakek dan nenek. Akhirnya mereka tidur di satu kamar ...
Esok harinya, Kaito, Hazel, dan Kousan cepet-cepet mandi. Sebentar lagi mereka dijemput.
Setelah sarapan, mereka menunggu ayah menjemput.
KRIIING KRIIING
Bunyi telepon yang udah jadul bunyi. Nenek cepat-cepat ngangkat.
"Halo ? Oh ... iya ...."
Nenek menutup telepon dan melangkah ke tempat Kaito, HAzel, dan Kousan berada.
"Anak-anak, kata ayah kalian, ayah masih banyak tugas. Kalian dijemput dua hari lagi."
"NGGAK !!!" teriak Kaito, Hazel, dan Kousan bersamaan.
_____________________________________________________________________________
Selesai .... Maaf ya hancur-hancuran ... =_______________=
Kasih komen plis ...